Halaman

Minggu, 19 Juni 2011

ANGKRINGAN ALA JOGJA

Ni angkriangan tempat biasa gw nonngkrong di jogja

AngkringaN "TUGU" atau angkringan pak Man, begitu orang-orang menyebut sebuah angkringan yang ada di sebelah utara Stasiun Tugu. Klo orang-orang sering nyebutnya "Angkringan Lik Man". Kita ber7 sering makan disana.Kenapa?soalnya disamping tempatnya enak, makan diangkringan gak perlu keluar uang banyak.hehe
Dimana sih letaknya? Klo dari arah malioboro bisa jal an ke utara atau Stasiun Tugu sampe nemuin jalan kecil ke arah barat, true belok. Angkringan yang dimaksud gak jauh dari belokan, tepatnya di sebelah kiri jalan. Cirinya, ada dua buah bakul yang dihubungkan dengan bambu, anglo dengan arang yang membara, serta deretan gelas yang ditata.
Angkringan Lik Man merupakan angkringan legendaris, sebab pedagangnya adalah generasi awal pedagang angkringan di Yogyakarta yang umumnya berasal dari Klaten. Lik Man yang bernama asli Siswo Raharjo merupakan putra Mbah Pairo, pedagang angkringan pertama di Yogyakarta yang berjualan sejak tahun 1950-an. Warung berkonsep angkringan yang dulu disebut 'ting ting hik' diwariskan kepada Lik Man tahun 1969. Sejak itu, menjamurlah angkringan-angkringan lain.

Begitu sampai di angkringan yang buka pukul 18.00 ini, kita bisa pesen bermacam-macam minuman, panas ato dingin. Pilihan minuman favoritnya adalah Kopi Joss, kopinya disajiin panas plus arang. Kelebihan kopi itu adalah kadar kafeinnya yang rendah soalnya dinetralisir sama arang. Gak usah khawatir itu cuma mitos, Kopi Joss lahir dari penelitian mahasiwa Universitas Gadjah Mada yang kebetulan sering nongkrong di Angkringan Lik Man.
Macam-macam makanan juga ada di sana, ada sego kucing berlauk oseng tempe dan sambal teri, gorengan dan jadah (makanan dari ketan yang dipadatkan berasa gurih) bakar. Sego kucing di Angkringan Lik Man yang harganya Rp 1.000,00 gak kalah lezat sama masakan lainnya, nasinya pulen dan oseng tempe dan sambal terinya berbumbu pas.
Kalo gak suka makan makanan dalam keadaan dingin, kita bisa minta penjual buat ngangetin makanannya dengan cara dibakar. Makanan yang enak dibakr antara lain mendoan (tempe goreng tepung), tahu susur, tempe bacem, endas (kepala ayam) dan tentu saja jadah.
Kita bisa memilih tempat duduk di dua tempat. Klo pengen bisa ngobrol ama pedagang bisa duduk di dekat bakul atau anglo. Selain bisa ngobrol ama Lik Man, duduk dekat bakul lebih enak,soalnya kalo mau tambah makanan gampang. Tapi kalo pengen bisa lebih leluasa n lebih nyaman bisa duduk di tikar yang digelar memanjang di trotoar seberang jalan.

Sambil duduk, kita bisa ngobrol apa pun atau sekedar tertawaan gak jelas (gojeg kere). Gak ada larangan formal, tapi yang jelas perlu menjaga budaya angkringan, yaitu tepo sliro (toleransi), kemauan untuk berbagi dan biso rumongso (menjaga perasaan orang lain). Bisa diartikan tak perlu berebut tempat dan menghargai orang lain yang duduk berdekatan.
Menurut Lik Man sejumlah tokoh terpandang pernah Ngangkring di Angkringan Lik Man. Ada Butet Kertarajasa, Djaduk Ferianto, Emha ainun Nadjib, Bondan Nusantara hingga Marwoto.

1 komentar:

  1. Menikmati Angkringan Jogja dapat dapt ditemukan di Potret Cafe. Dengan menu pilihan makanan minuman dengan nuansa angkringan jogja dapat kamu temui di sini.http://potretcafe.wordpress.com/

    BalasHapus